Air Terjun Blawan |
Badan terasa capek semua
setelah mendaki, Wiu mengusulkan untuk mampir ke pemandian air panas Blawan,
ada air terjunnya juga ujar Wiu semanagat. Kami yang sudah loyo, hanya mengangguk
mengiyakan di sisa-sisa tenaga penghabisan.
Saya ambil esjava.com karena tidak jepret disini |
Sesampainya di pemandian,
saya dan Wiu langsung nyemplung berharap kawan-kawan yang lain ikut nyemplung
juga. Tapi hanya Mas Pendik yang ikut nyemplung. Pemandian air panas ini
terdiri dari dua kolam, kolam pertama diisi air panas langsung dari paralon
yang bersumber dari air panas yang penuh kandungan belerang. Kolam yang kedua
adalah air buangan dari kolam pertama, sehingga airnya tidak begitu panas alias
suam-suam kuku. Air panas yang mengandung belerang ini berkasiat untuk
menghilangkan pegal-pegal sekaligus penyakit kulit. Dan memang benar,
pegal-pegal yang saya rasakan dari pendakian tadi telah hilang. Setelah mentas dari kolam, kami makan mie instan
bersama-sama di warung dekat pemandian.
Tidak
jauh dari tempat pemandian Air Panas Blawan terdapat Air Terjun Blawan dengan
berjalan sejauh 500 meter kemudian membayar karcis 1500/orang dan menaiki
tangga yang cukup tinggi diantara dua tebing selama 5 menit kemudian menuruni
tangga 5 menit juga. Barulah kami sampai di Air Terjun Blawan.
Air Terjun Blawan suara airnya menakutkan |
Air terjun ini debit airnya sangat deras, dan
hanya dapat dilihat dari arah samping tidak seperti air terjun kebanyakan yang
dapat dilihat dari arah depan. Yang unik dari air terjun ini adalah muara
alirannya yang langsung masuk ke terowongan atau sungai bawah tanah. Muara air
terjun ini akan berakhir di daerah Asembagus Situbondo. Tak lupa untuk
mengabadikan momen, kami pun berfoto ria.
Meski capek tetap senyum |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar