Warung SGCWK Bu Aini |
29 Agustus 2014, masih
lanjut. Setelah dirasa cukup berwisata pagi, perut kami sudah membunyikan
benderang ingin diisi. Kalau sudah jauh-jauh ke Banyuwangi tidak afdol kalau
tidak mencicipi sarapan Khas Banyuwangi. SGCWK kawan-kawan menyingkatnya
seperti itu. Perut sudah kepalang lapar dan rasa penasaran juga mulai
bertanya-tanya seperti apakah bentuk dan rasanya SGCWK ini?
SGCWK
singkatan yang tiba-tiba kami utarakan untuk menyebut Sego Cawuk ini. Sego
cawuk diambil dari bahasa osing. Sego artinya nasi, sedangkan cawuk artinya
makan menggunakan tangan langsung tanpa memakai sendok.
SGCWK ini banyak dijumpai
di Banyuwangi saat masih pagi, karna memang SGCWK ini kebiasaan sarapan bagi
warga Banyuwangi. Kali ini kami menetapkan makan sego cawuk ini di warung dekat
kantor pos depan alun-alun kota Banyuwangi. H2C kami rasakan, antara takut
nanti harganya mahal (ingat uang di dompet) dan harap-harap cemas bakal seperti
apa rasanya?
Sumber: Backpackerbanyuwangi.wordpress |
Pesanan SGCWK kami datang,
ada yang memakai lauk ayam suwir berbumbu merah dan ada yang memilih lauk
gendam pindang, saya memilih gendam pindang karena saya lebih suka ikan
daripada ayam hehehe. Sego cawuk terdiri dari nasi dengan kuah yang terbuat
dari parutan kelapa muda, jagung muda yang diserut, dan timun dipotong dadu
yang dibumbui cabai, bawang merah, bawang putih, sedikit asam jawa. Dan dipadukan
gendam pindang yang rasanya gurih dan manis.
Apa yang kami rasakan?? Kami
sangat puas sekali, rasanya pengen tanduk
(nambah) tapi perut pastilah tak kuat menampung. Harganya pun cuma tujuh ribu
rupiah, 7 ribu aja. Kawan-kawan pun merasakan hal yang sama, sama-sama puaaaas,
mantap, jos pokoke hehehe. Ditutup dengan
minum teh manis, kami pun bergegas pulang, pulang ke rumah Wiu maksudnya :p
Tapi rencana ternyata berkelok, Wiu mengajak mengunjungi air terjun di desa Kampung
Anyar, lagi-lagi kami hanya mengangguk setuju :D
Nb: Lupa gak jepret SGCWK sendiri, saking laparnya jadi langsung lahap :p
Tidak ada komentar:
Posting Komentar