Minggu, 30 November 2014

Building WOW Surabaya - Madura

Sumber pict: projectingindonesia.com
Dengan adanya Jembatan Suramadu yang menghubungkan Kota Surabaya dengan Pulau Madura diharapkan ketimpangan sosial dan ekonomi dapat segera direduksi. Kabupaten Bangkalan menjadi kutub pertumbuhan ekonomi dari Pulau Madura karena berseberangan dengan Kota Surabaya, sedangkan kabupaten yang lain dari Pulau Garam ini juga memiliki potensi yang tidak kalah dari Kabupaten Bangkalan apabila dikembangkan dengan maksimal. Namun hingga sekarang belum ada dampak yang signifikan sejak diresmikannya Jembatan Suramadu oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Juni 2009. 

ASEAN Economic Comunity 2015 sudah didepan mata yang akan membuat persaingan di industri semakin ketat. Oleh karena itu pengembangan ekonomi khususnya wilayah Surabaya Madura haruslah semakin dipupuk. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan perekonomian suatu daerah diantaranya sumber daya manusia, sumber daya alam, teknologi, transportasi, pariwisata dan ekonomi kreatif. Mengingat adanya Jembatan Suramadu merupakan penghubung pulau Jawa dan Madura sehingga diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi. Pendaptan Domestik Bruto (PDB) suatu daerah kini tidak hanya bertumpu pada sumber daya alam yang secara terus-menerus diambil value nya untuk dikonsumsi. Menurut Sapta Nirwandar yang saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Parekraf, bahwa kekayaan alam yang dimiliki suatu daerah apabila dimanfaatkan untuk pariwisata dan industri kreatif secara optimal maka bisa memberikan dampak yang sangat baik bagi perekonomian.

Pengembangan sektor pariwisata dan industri kreatif sebagai magnet untuk mendongkrak perlambatan perekonomian suatu daerah haruslah dirancang secara kreatif dan strategik. Menurut CEO dan Founder Markplus Hermawan Kartajaya, konsep dan strategi tersebut haruslah bebasiskan Tourism 3.0.  Potensi pariwisata di Madura masih terbentang luas. Banyak terobosan-terobosan baru yang layak dikembangkan yang selama ini kurang optimal atau bahkan sama sekali tidak tersentuh. Terobosan tersebut tidak lepas dari dibangunnya Jembatan Suramadu yang mempermudah akses transportasi pulau Jawa dan Madura. Oleh karenannya harus dioptimalkan dengan membuat program pariwisata dan industri kreatif dimana pada pengembangan yang pertama yaitu Nature Tourism yang kegiatannya mulai dari mengunjungi alam hingga memperbaiki alam; yang kedua Culture Tourism dengan mengembangkan dan memperkenalkan potensi budaya; yang ketiga yaitu Adventure Tourism yang merupakan gabungan dari Nature Tourism dan Culture Tourism dimana output-nya adalah wisatawan mendapatkan pengalaman yang menantang; sedangkan yang keempat adalah pengembangan industri kreatif yang di-konektor-i pemerintah dengan mendirikan pusat-pusat kreatif sebagi ruang mempromosikan creative product tersebut.

Menjadikan Surabaya – Madura WOW yang saya maksud disini adalah menciptakan Surabaya dan Madura menjadi setara di sisi pertumbuhan ekonomi sehingga tidak ada ketimpangan lagi. Mengacu pada Nature Tourism, Culture Tourism, Adventure Tourism dan pengembangan industri kreatif, saya memiliki beberapa usulan-usulan program diantaranya:

1. Wisata Pulau-pulau Kecil

Pulau-pulau kecil yang tersebar di sekitar Pulau Madura sangat berpotensi sebagai destinasi wisata. Dan tidak sedikit pulau-pulau kecil disekitar Pulau Madura memiliki keunikan sendiri lebih tepatnya memilki potensi sendiri. Pulau Gili Labak yang marak dibicarakan di dunia akan keindahan pasir putihnya, lalu ada Pulau Gili Iyang atau lebih terkenal dengan julukan Pulau Awet Muda memiliki keunggulan dengan kandungan oksigen 21,5% atau 215.000 ppm, Kepulauan Kangean, Pulau Ajaib Sepulu, Pulau Kambing (Pulau Mandangin) Sampang dan masih banyak pulau-pulau kecil yang perlu di angkat namanya ke permukaan, perlu dipromosikan, dan perbaikan sarana infrastruktur pun tak lepas sebagai upaya strategi pengembangannya.

2. Archipelagic Cruise
Terkait dengan wisata pulau-pulau kecil, apalagi pulau-pulau tersebut cukup berdekatan saya mengusulkan ide bagaimana apabila pulau-pulau tersebut dijadikan kawasan terintegrasi sebagai destinasi wisata dengan kapal wisata. Apalagi di wilayah Bangkalan Madura ada Pabrik Kapal Adi Luhung yang bisa dijalin kerjasama untuk membuat kapal-kapal wisata. Lalu Bandar udara di Sumenep cukup potensial dijadikan wisata, melihat keseluruhan Sumenep dari atas ketinggian pastilah seru. Selain itu saya juga melihat banyaknya rel kereta api yang tertimbun tanah di wilayah Madura, yang memang pada zaman dahulu telah digunakan sebagai rel kereta api. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mengusulkan ide bagaimana apabila rel kereta api tersebut difungsikan kembali sebagai alat transportasi yang menghubungkan obyek-obyek wisata sehingga Madura akan memiliki wisata minat khusus kereta api yang mungkin akan menjadi pertama kali di Indonesia.

3. Wisata Air dan Goa
Selain laut yang mengelilingi Pulau Madura, masih banyak destinasi-destinasi wisata air dan goa yang layak dikembangkan. Pantai-pantai eksotis pantai Lombeng, Selopeng, Siring Kemuning, Camplong; lalu laut dengan terumbu karangnya di Pulau Saur dan Pulau Gili Labak;  Air Terjun Toroan yang langsung bermuara ke laut; Goa Air Kedalam di pulau Gili Iyang. Serta dapat pula dibuat menjadi Adventure Tourism dengan petualangan menjelajah Goa Air Kedalam, jelajah Goa Kuning Kangean, Goa Payudan Guluk-guluk. Sehingga wisatawan akan diberikan pengalaman yang menantang dengan Adventure Tourism tersebut.

4. Wisata Agro
Wisata Kebun Jambu, Wisata Kebun Salak, Wisata Kebun Singkong, Wisata Kebun Kelapa pun sekiranya sangat berpotensi sebagai wisata minat khusus. Selain menjadi kebun produktif, tak salahnya menjadi agrowisata dimana disini juga harus ada industri kreatif untuk mengembangkan hasil kebun. Misal kismis salak, sirup salak, manisan jambu, kripik singkong macam rasa, sirup tape singkong, dan kelapa segar dalam kemasan pun bisa menjadi produk unggulan daerah. 

5. Wisata Alam dan Menanam Pohon
Rimba Monyet Nepa Raden Segoro di Sampang yang banyak pohon mangrove dan Hutan Cemara Udang di bibir pantai utara Sumenep. Dengan menerapkan konsep save our nature maka para wisatawan diajak melakukan penanaman pohon mangrove ataupun pohon cemara udang maka adventure tourism disini tidak hanya memberikan pengalaman wisata tetapi juga menanamkan rasa cinta terhadap alam.

6. Wisata Religi
Banyak wisatawan yang telah berkunjung ke Wali 5 yang tersebar di Jawa maka mereka pun menyempatkan mampir ke Madura untuk Ziara ke Makam Syaikona M. Kholil dan Makam Air Mata Ratu Ibu. Selain di bangkalan Wisata Religi yang berpotensi ada di Sumenep yaitu Asta Karang Sabu, Asta Tinggi, Asta Katandur, dan Makam Pangeran Panembahan. Bercermin dengan Mekah yang sukses mengembangkan Wisata Religi nya, oleh sebab itu perlu dimaksimalkan potensi Wisata Religi yang ada di Madura. 

7. Menggelar Festival Daerah
Menggelar Festival Daerah sekarang ini sedang booming dilakukan oleh daerah-daerah di Indonesia untuk memeperkenalkan budaya-budaya unggulan daerah tersebut. Madura yang memiliki warisan budaya yang melimpah pastilah tak ingin dipandang sebelah mata soal keunggulan budaya bukan? Oleh karenanya saya mengusulkan agar di adakan Festival Daerah, Tarian-Tarian Daerah dan Festival Sapi Hias Madura. Selain diadakannya festival daerah, setidaknya dijadwalkan secara terperinci. Dibuat sepanduk besar dan pengumuman melalui dunia maya untuk jadwal-jadwal tersebut sehingga Festival Daerah pastilah marak kunjugan wisatawan luar daerah. 

8. Wisata Kuliner dan Makanan Khas
Wisata Kuliner Makanan Khas pun sekiranya bakal menjadi daya tarik Pulau Madura, di tiap-tiap daerah saya kunjungi sekiranya memiliki keunikan makanan khas masing-masing. Di bangkalan yang terkenal dengan Bebek Sinjai, adapula Nasi Amboina, Nasi Karate dengan nasi berwarna hijau yang punel dengan sate daging dan kelapa parutnya: di Sampang yang terkenal dengan Bebek Songkemnya, adapula Nasi Serpang makanan khas nelayan; di Pamekasan terkenal dengan Nase’ Jajhan dan Sate Lala’ nya ; di Sumenep makanan khas Kaldu Kokot, Serabi Apen dan masih banyak lagi ragam kuliner Madura. Usulan ide saya, di masing-masing kabupaten patutlah dibangun pusat makanan khas untuk menampung para penjual makanan khas dalam satu wilayah yang tertata menjadi pusat wisata kuliner daerah.

9. Membangun Duplikat Istana-istana Kerajaan Zaman Dahulu
Kabupaten Sumenep pasti jadi yang akan saya bahas pertama kali di tema kali ini, Keraton Sumenep yang hingga sampai saat ini masih dijaga dan dirawat. Dan cerita tentang Kerajaan Trunojoyo, patutlah ditelisik lagi guna dibangun duplikat istana kerajaan zaman dahulu. Selain untuk menyampaikan pesan sejarah dan budaya, juga bisa digunakan sebagai sarana pendidikan sejarah dan budaya. 

10. Museum Daerah
Museum Purbakala Bangkalan dan Museum Keraton Sumenep hanya dua museum itu yang saya ketahui, sehingga saya mengusulkan agar dibangun Museum Batik Madura dan Museum Kerapan sapi yang sudah menjadi ikon Madura yang sangat terkenal.

11. Wisata Kota Tua
Wisata Kota Tua Kalianget yang dimiliki Kabupaen Sumenep apalagi jika dipadukan dengan Benteng VOC Kalimo’ok dan Rumah adat Tanean Lanjhang pastilah akan menjadi Wisata Kota Tua Sumenep yang komplit, jika dikelola dan dioptimalkan untuk wisata pastilah sangat potensial.

12. Wisata Batik Madura
Madura terkenal dengan batik tulisnya sampai mancanegara memang perlu diakui, dengan  keragaman warna dan seni membatik yang dituangkan di batik madura sangatlah artistik. Mengusung flora dan fauna dalam seni membatik dan warna-warna terang yang dituangkan juga mencolok sehingga batik madura memiliki keistimewaan tersendiri. Ini akan menjadi suatu nilai budaya yang layak diperkenalkan dari proses membatik, mewarnai, melorot lilin di batik dan mengeringkan adalah proses yang dapat di jadikan menjadi wisata. Selain itu, tidak ada salahnya membuat Museum Batik Madura, karena batik madura sediri juga banyak jenisnya dari Batik Tulis Tanjung Bumi, Batik Tulis Pamekasan, hingga Batik Tulis Sumenep memilki ciri khas tersendiri. Sejarah batik masing-masing aderah tersebut bisa menjadi masukan di dalam Museum Batik Madura. 

13. Kampanye Sejarah dan Budaya Lewat Film Animasi
Anak muda (Youth) sangat berperat disini, generasi muda yang pintar dalam membuat animasi grafis dapat di ajak kerjasama untuk membuat film animasi budaya.

14. Membangun Hotel-hotel Wisata di Pulau-pulau Kecil
Berkaitan lagi dengan pengembangan Wisata Pulau-pulau kecil, sebagai contoh Kepulauan Kangean Madura bila dilakukan pembangunan hotel disana yang dekat dengan wisata pantai, apalagi bila dibangun hotel di atas air seperti di Raja Ampat Papua. Dalam waktu dekat saja bakal banyak wisatawan yang ingin berkujung, juga untuk menampung wisatawan mancanegara yang minat terhap pariwisata Indonesia semakin besar.

15. Menjalin Kerjasama dengan Agen Perjalanan
Simbiosis mutualisme dalam kehidupan itu perlu, seperti halnya kerjasama dengan agen travel. Dengan memberikan pilihan-pilihan pariwisata yang potensial di wilayah Madura, agen wisata sebagai partner untuk mempromosikan Madura.

16. Membuat Wisata Perjalanan Tour de Madura
Mengunjungi Madura dalam secara singkat sebagai interoduction kepada masyrarakat maka akan membawa dampak yang besar. Misal Tour de Probolinggo yang mengajak 50 pemuda yang dari berbagai wilayah di Indonesia untuk pengenalan potensi daerah, budaya bahkan mengajak untuk mencintai lingkungan dengan bersih-bersih sampah di pantai. Usulan saya, dengan mengadakan Tour de Madura misal dalam waktu seminggu, dan peserta haruslah dari wilayah luar madura. Jalan promosi seperti ini, saya rasa sangat efektif karena anak muda jaman sekarang pastilah tidak lepas dari kumpulan komunitas dan media sosial yang akan advocate (mengusung teori customer path 5A) dan merekomendasikannya terhadap komunitasnya dan media sosial. 

Banyaknya potensi pariwisata yang telah saya jabarkan dan juga usulan-usulan program untuk mengembangkan Madura, sekarang saya ingin menyampaikan faktor-faktor pendukung agar tercapai pengembangan Madura secara maksimal. Faktor-faktor tersebut yang pertama adalah Infrastruktur mencakup jalan, transportasi, dan bangunan di destinasi wisata. Kedua adalah Sumber daya manusia yang berkompeten dan pelayanan yang terstandarisasi. Ketiga adalah pemberdayaan masyarakat sekitar, seperti yang pernah saya baca di blog andikaawan.blogspot.com (judul) dimana masyarakat diberdayakan untuk mengantarkan wisatawan yang bertanya sampai di tempat wisata tersebut tanpa memungut upah; pemberdayaan masyarakat setempat juga dapat memberikan ketrampilan-ketrampilan untuk dapat berproduksi sehingga berkontribusi pula dengan creative industry daerah. Kelima adalah regulasi atau kebijakan pemerintan daerah merupakan penentu kemajuan di daerah tersebut. Keenam adalah marketing, dengan memasarkan daerah tersebut terhadap khalayak luas maka akan mendorong juga laju perekonomian daerah tersebut. Seperti yang disampaikan Hermawan Kartajaya, rumus untuk mendongkrak turisme di suatu wilayah yaitu:
Tourism = D (Destination) + I (Infrastructure) + M (Marketing) + R (Regulation)
Bila rumusan tersebut dapat dipenuhi maka produk wisata yang disuguhkan telah menjadi pengalaman wisata yang WOW! Seperti judul yang saya sampaikan di atas membangun Surabaya – Madura menjadi WOW!